Antara Sepatu dan Laki-laki

Written on 09:36 by Novi Tata

Sebenarnya saya punya niat untuk menghasilkan paling tidak satu tulisan dalam satu hari. Ah tapi sayangnya saya agak moody, jadi saat mood saya lagi jelek, gak akan bisa nulis apa-apa. Seperti kemarin, tiba-tiba perasaan saya jadi sangat ga enak, mau ngapain juga terasa ga enak, apalagi untuk menulis. Akar permasalahannya sebenarnya sepele, cuma karena SMS yang tak terbalas, hehe. Tapi entah kenapa efeknya begitu besar, hingga menghilangkan semangat beraktifitas bahkan semangat makan. Well, saya akui itu salah satu sifat buruk yang harus saya buang sejauh-jauhnya.

Beberapa hari yang lalu saya tersasar ke blog seorang mahasiswa fikom UGM. Ulasannya mengenai suatu hal cukup komprehensif, tulisan-tulisannya enak dibaca. Salah satunya tentang analogi antara sepatu dan laki-laki. Saya setuju kalau memilih sepatu gak jauh beda sama memilih pasangan. Ga semudah membeli cabai misalnya. Sepatu itu barang yang meiliki dua sisi penting dalam hal pemilihannya. Sepatu yang keren belum tentu nyaman dipakai, begitupun sepatu yang nyaman, ga selamanya selalu keren. Beruntunglah bagi orang-orang yang mendapatkan sepatu yang nyaman, juga keren. Nah sepatu keren itu bisa dianalogikan dnegan laki-laki tampan, ganteng, keren. Sedangkan sepatu nyaman, dianalogikan dengan laki-laki yang mampu memberi kita kenyamanan dengan sikap dan tingkah lakunya.

Semuanya kembali ke diri masing-masing. Mau sepatu  yang seperti apa. Meskipun setiap keinginan tidak dapat selalu terpenuhi. Minimal kita punya harapan, meskipun hasilnya ga sebagus yang diharapkan. Paling tidak ya mendekati harapan. Buat apa pula sepatu yang good look, tapi 'menyiksa' pemakainya. Sehabis dipakai membuat kaki lecet-lecet, pegal, dan keluhan lainnya. Lebih baik sepatu yang nyaman dan pantas.Memilih sepatu memang ga selamanya sama dengan memilih pasangan karena kamu dapat membuang sepatu pilihanmu itu kapanpun saat kamu tidak lagi menyukainya. Sedangkan pasangan? Tidak!!

Harga Sang Waktu

Written on 11:31 by Novi Tata

It's about the time. Waktu itu sangat istimewa menurut saya. Semua orang di belahan bumi ini memiliki waktu yang sama dalam sehari. Memiliki jumlah hari yang sama dalam satu bulan. Dan memiliki jumlah bulan yang sama dalam satu tahun. Waktu berlaku adil kepada semua manusia. Tidak ada yang lebih cepat, tak ada pula yang berjalan lebih lambat. Tapi sayangnya banyak orang yang tidak adil terhadap waktu. Banyak orang yang tidak menghargai berharganya waktu. Termasuk saya mungkin, huuhu sedih. Saya termasuk koruptor waktu, suka mencuri-curi waktu. Padahal waktu gak akan pernah datang dua kali. Waktu adalah sesuatu yang spesial, sesuatu yang berharga.

Kewajiban kita jauh lebih banyak daripada waktu yang ada. Jadi harus pandai-pandai me-manage sang waktu. Saya jadi teringat sama kisah batu dan toples. Seperti ini ceritanya.

"Seorang guru datang ke kelas dengan membawa toples, batu besar, batu kecil, dan air. 'Hari ini kita kuis!' ujar guru itu dengan gaya cool-nya. Anak-anak muridnya langsung grasak-grusuk karena tidak memiliki persiapan untuk kuis. 'Ehem, kalian tenang aja, kuisnya ga susah kok. Kalian cuma perlu jelasin, apa kira-kira saya maksud saya membawa toples, batu dan air ini ke dalam kelas?'. Anak-anak murid terdiam, dan bingung, sebenarnya jawaban macam apa yang dibutuhkan oleh guru mereka. 'Kalian tidak perlu menulisnya dalam kertas, cukup sampaikan saja, agar yang lain bia mendengarkan. Akhirnya satu per satu anak murid menyampaikan jawabannya. Dari sekian jawaban yang muncul, ternyata tidak ada yang seratus persen tepat. Lalu sang guru mulai berujar. 

'Toples ini ibarat waktu yang kalian miliki. Ukurannya tetap, tak bisa ditambah maupun dikurangi. Sedangkan batu-batu ini, ibarat tujuan kalian, goals yang kalian miliki. Batu besar melambangkan tujuan besar, sedangkan batu kecil layaknya tujuan-tujuan kecil kalian. Pasir dan air ibarat tujuan yang lebih kecil lagi. Ketika kalian mendahulukan batu-batu kecil dan pasir kalian masukkan terlebih dahulu ke dalam toples ini, apakah batu-batu besar dapat masuk? Mungkin dapat, tapi tetap saja ada ruang kosong yang tersisa dalam toples. Lalu bagaimana supaya seluruh material ini dapat masuk ke toples tanpa menyisakan ruang kosong? Kalian harus mengisi toples ini dengan batu besar terlebih dahulu, kemudian batu kecil, pasir, kemudian air. Semuanya akan masuk ke dalam toples tanpa ruang kosong yang berarti. Dengan kata lain, kalian harus mengisi hidup dengan tujuan utama terlebih dahulu, baru kemudian tujuan-tujuan lain yang lebih kecil. 'Oke sekarang apa tujuan utama dalam hidup kalian??'. 'Siapkan jawabannya untuk minggu depan.'

Berkaca pada diri sendiri, sepertinya saya lebih banyak mengisi hidup ini dengan hal-hal yang tidak begitu penting, hal-hal yang cenderung tidak menuju kepada pencapaian tujuan yang saya miliki. Ibaratnya, saya ingin pergi ke Bali, tapi saya malah menyebrang lewat Bakauheni. Saya harus meluruskan arah, supaya tujuannya lebih mudah tercapai. Anyway, I love this life :)

The destination

Written on 09:29 by Novi Tata

Cita-citaku banyak, sangat banyak malah,.. Cita-cita yang saya sangat harapkan untuk waktu dekat ini adalah wisuda bareng-bareng temen angkatan 49 di auditorium STIS bulan Oktober nanti. Saya ingin menambahkan 'embel-embel' S.S.T di belakang nama saya, karena nama saya sekarang terlalu pendek, hehe. Saya ingin di hari itu, dua orang yang memiliki andil besar terhadap hadirnya saya di dunia ini, mama dan bapak saya menyaksikan prosesi pengesahan penambahan gelar di belakang nama saya.

Sebenernya saya agak 'ngilu' kalo denger kata ngoding, wkwk. Tapi mau gak mau, suka gak suka saya harus menjalaninya dan harus menyukainya karena saya adalah mahasiswi jurusan setengah komputer. Setengah? Ya, setengah statistik, setengah komputer, mata kuliah yang diberikan oleh kampus sudah dipaket dan tidak bisa pilah pilih seenak hati. Kalau diajak bicara tentang statistik gak terlalu blank lah, tentang komputer juga nyambung sedikit. Hehe, gak terlalu komprehensif. Saya pikir BPS (Calon instansi tempat saya akan mengabdi) butuh para statistisi yang melek teknologi. Karena era ke depan, teknologi akan memegang peran yang krusial dalam banyak bidang, sekarang juga udah sih, he.

Topik penelitian yang saya ambil termasuk yang mudah bila dibanding sama teman-teman sejurusan. Ada teman yang buat sistem untuk digunakan sampai ke kabupaten. Ada yang tentang teknologi baru dan sebagainya. Meskipun begitu, saya gak boleh menggampangkan topik penelitian ini. Gampang kalau gak dikerjakan, sama aja nihil kan? :) Pokoknya berhasil atau gaknya tergantung usaha yang kita lakukan. Allah akan selalu membantu, tapi kalau kita tak berusaha, bagaimana Allah akan bantu? hehe, Allah ga akan mengubah keadaan suatu kaum jika kaum tersebut tidak mau mengubahnya. Tetap fokus di jalan yang udah dipilih... semangatoo :)

Ini Passion-ku, apa passion-mu?

Written on 09:01 by Novi Tata

Kemarin saya menyambangi, halah-halah bahasanya, maksudnya mampir ke blog orang lain. Ada satu posting yang bikin saya geli, 'Maafkan Saya', begitu judulnya. Saya kira itu permintaan maafnya untuk seseorang yang telah ia rugikan atau ia sakiti. Eeeh ternyata untuk para pembaca blognya, haha. Kenapa dia minta maaf? Karena ia suka mem-post sesuatu yang menurutnya ga bermanfaat dan hanya nyampah saja. Haha, kalo kaya gitu saya juga suka menyampah dong di blog. :) Dalam hati saya, tenang kawan, kamu ga sendirian. Saya memang mengakui kalau suka 'nyampah' di blog, unek-unek yang saya rasakan, sampai ide-ide yang melintas di kepala. Kadang pun saya menulis cuma untuk mengabadikan ide-ide dan pemikiran yang melintas di kepala, sebelum akhirnya lupa. Maklumlah manusia kan emang tempatnya salah dan lupa. Yang hampir gak pernah salah dan gak lupa ya robot, komputer, itupun mereka biasanya akan nge-hang juga kalau kecapekan. Hlo ini udah melenceng jauh dari topik kita, hehe.

Jujur lagi, saya emang orang yang jujur, wkwk, saya ga jago untuk ngomong atau ngungkapin pendapat saya di depan orang, apalagi di depan orang banyak. Susah banget rasanya mau ngutarain yang ada di dalem kepala. Sebenarnya saya ga mau nyalahin siapa-siapa, cuma saya dengan sangat terpaksa menyesalkan sistem pendidikan di Indonesia yang cenderung tidak menghasilkan pembicara-pembicara yang handal. Padahal banyak orang hebat yang lahir dan dibesarkan di negeri ini.

Saya memang belum pernah merasakan bagaimana dunia pendidikan di luar negeri, (lagian luar negeri kan luas ya? hehe), tapi menurut berbagai sumber yang lumayan valid, disana para anak didik diajarkan untuk berani berpendapat. Bahkan ketika sang guru/ dosen menyampaikan pertanyaan, mereka akan berebut untuk menjawab. Berbeda sekali sama yang saya rasakan di kelas saya, hening sekali saat dilempar sebuah pertanyaan. Saya pribadi, sebenarnya ada jawaban-jawaban dalam benak, tapi ya saya masih belum percaya diri untuk menyampaikannya. Saya yakin, teman-teman juga punya jawaban masing-masing.

Karena kebelummampuan saya untuk 'berbicara', saya lebih memilih menyampaikan segala pendapat, opini, dan pemikiran melalui tulisan-tulisan. Ya meskipun saya pun belum mahir dalam dunia tulis-menulis. Saya akan terus belajar menulis. Kadang agak minder kalau baca tulisan orang lain yang berat-berat. Pakai istilah-istilah yang asing di telinga. Tapi tak apa, saya akan terus menulis dari hati.

Sebenernya saya masih bingung dimana bakat saya, saya yakin Tuhan menitipkan sebuah bakat untuk saya. Masih terus menggali dan menggali. Saya pun yakin bahwa Tuhan menciptakan saya dengan sangat teliti dan hati-hati, menciptakan saya dengan kondisi yang sempurna. Kehidupan ini indah :) Saya seringkali dibuat terkesima olehnya, hehe, kehidupan adalah sistem terbaik yang diciptakan oleh-Nya.

Saat ini saya menyandang atribut sebagai mahasiswi tingkat akhir di perguruan tinggi kedinasan. Saya bersyukur, dan memang harus bersyukur. Bagaimana tidak, di tengah mahalnya pendidikan di Indonesia, saya diberi kesempatan untuk mencicipinya dengan cuma-cuma. Dan sesuai dengan niat saya, saya akan melakukan yang terbaik dalam hal apapun. Termasuk dalam dunia pendidikan. Meskipun jujur saja saya tidak terlalu tertarik dengan dunia perstatistikan, dunia komputer masih agak suka lah, haha cuma agak.

Satu hal pula yang saya yakini, orang yang cerdas dan berilmu akan berguna dimanapun dia berada. Saya selalu berusaha untuk menanamkan kalimat tersebut di otak saya. So, let's do long life learning... Happy learning :)

About The Money

Written on 08:13 by Novi Tata

Program saving saya belum berhasil. Tapi saya terus akan mencobanya. Kemarin, hari Minggu, niatnya cuma mau anter sepupu kecil potong rambut. Eeeh emang dasarnya wanita ya, selalu ingin ini ingin itu, laper mata deh pokonya. Hua padahal dengan sekuat hati saya udah mencoba untuk ga tertarik sama berbagai treatment yang ditawarkan sama salon. Facial, masker rambut, creambath,.. dan akhirnya saya memutuskan untuk facial. Padahal, ga ada anggaran untuk facial, untuk ke salon. Tuhan, maafin sayaaa.. belum bisa konsisten sama anggaran yang sama buat, sama komitmen saya.

Ternyata butuh komitmen yang kuat buat ga tertarik sama hal-hal yang ga perlu. Kalo perlu pake kacamata kuda sekalian, hehe. Apalagi yang namanya cuci mata di mall, huh itu sumber utama pengurasan kantong. Huhu saya akui memang saya suka gelap mata kalau sedang memegang uang berlebih. Suka mikir ingin ini ingin itu. Padahal mesti tau yang mana yang butuh dan mana yang hanya sekedar ingin.

Yang saya tahu, seberapa pun besar penghasilan yang dimiliki, akan tetap tidak cukup jika kita terus-menerus mengikuti keinginan yang tak ada habisnya. Bukankah orang yang terkuat adalah orang yang mampu menahan hawa nafsunya? termasuk nafsu/keinginan untuk belanja hal-hal yang memang tidak perlu.

Lalu bagaimana jika seluruh hal-hal yang dibutuhkan sudah tercukupi? Ya bolehlah sedikit memanjakan diri dengan hal-hal yang diinginkan. Saya bilang, sedikit lho. Nggak boleh gelap mata membelikan seluruh uang yang ada di rekening kita.

Pada intinya, kita perlu menetapkan skala prioritas. Skala prioritas berisi segala sesuatu kebutuhan kita dan diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya dan 'kemendesakannya'. Sesuatu yang penting dan mendesak, sesuatu yang penting tapi tidak mendesak, sesuatu yang tidak penting dan mendesak, dan sesuatu yang tidak penting dan tidak mendesak. Saat mendapatkan bonus tambahan, bukan berarti untuk berhura-hura, shoping sana-sini, dan akhirnya penyesalan lah di ujungnya. Semoga saya ga hanya bisa bicara dan berkoar-koar saja melalui blog ini. Semoga saya bisa merealisasikan pemikiran-pemikiran yang ada di benak saya ini. Semoga.

Thanks Allah

Written on 07:53 by Novi Tata

Pertolongan Allah memang sangat dekat, ya sangat dekat. Beberapa hari yang lalu saya sangat khawatir sama kondisi keuangan saya selama satu bulan mendatang. Uang di tabungan semakin menipis. Sementara itu, saya tidak lagi memberi les privat demi fokus ke skripsi. Mau minta ke ibu juga tak mungkin, saya tau bagaimana keadaannya. Jadilah saya harus berhemat dengan sisa uang yang ada. Memaksimalkan penggunaan uang dengan jumlah yang minimal, hehee.

Padahal banyak yang harus saya beli untuk kebutuhan skripsi, tinta yang sudah habis, koneksi internet, pulsa untuk janjian sama temen (*hehehe), dan sederet kebutuhan lainnya. Selepas pulang dari rumah, pas sampai di kosan, hape berdering, sya kira teman. Eeeh alhamdulillah ada orang disana yang tertarik untuk membeli harddisk eksternal. Memang beberapa waktu lalu saya pasang iklan di kaskus. Saya seperti habis melepaskan beban yang sangaaat berat dan melemparkannya entah kemana, paling tidak, hasil penjualan itu bisa untuk menutup biaya internet sebulan kedepan.

Hari ini, lihat timeline teman yang bilang uang ID sudah cair, hhmm alhamdulillah :) sekali lagi, pertolongan Allah begitu dekat. Jumlahnya cukup untuk aman untuk satu atau dua bulan ke depan.

Mulai hari ini, saya berjanji pada diri saya sendiri gag akan boros lagi. Saya akan memanage uang-uang tersebut sebaik mungkin. Saya akan lebih menyayangi setiap rupiah yang saya miliki. Meskipun begitu, saya harus terus beramal, meskipun dalam keadaan sulit.

 Let's saving for better future.. :)

Oseng-oseng Cumi

Written on 05:52 by Novi Tata

Bahan :
Cumi Asap  2ons
Cabe Hijau   4buah
Cabe merah  3buah
Bawang merah   4siung
Bawang Putih  1siung
Lada   secukupnya
Lengkuas

Haluskan bawang merah, bawng putih, lada. Memarkan lengkuas. Iris cabe hijau, cabe merah dan tomat.

Sangrai minyak, masukkan bumbu halus, bumbu iris dantambahkan sedikit air. Masukkan cumi yang telah dipotong dan dicuci bersih. Ungkep selama 5 menit. Oseng cumi siap dihidangkan.

Jangan Setengah-Setengah

Written on 05:41 by Novi Tata

Status saya saat ini yaitu sebagai seorang anak, seorang mahasiswa, seorang teman, seorang tetangga, seorang hamba, dan beberapa tahun lagi insyaAllah akan menjadi seorang pegawai, seorang rekan kerja, seorang istri, seorang ibu, seorang menantu, seorang kakak/adik ipar.. hmm can't wait till that moment :)

Dengan berbagai atribut yang telah saya sebutkan tadi, tentunya saya ingin memerankan setiap peranan yang telah saya sebutkan tadi dengan sebaik mungkin. Saya berusaha menjadi mahasiswa yang baik, saya berusaha menjadi anak yang baik, sebagai seorang teman pun saya ingin mejadi teman yang baik, tetanggga yang baik, hamba yang baik, pegawai yang baik, rekan kerja yang baik, istri yang baik, ibu yang baik, menantu yang baik, adik/kakak ipar yang baik,... hmm saya berusaha.

Saya akan sangat sedih ketika orang tua saya menyesal telah memiliki anak seperti saya, ketika Tuhan saya menyesal memiliki hamba seperti saya, ketika seorang teman menyesal memiliki teman macam saya, ketika suami merasa menyesal telah menikahi saya dan terlebih ketika anak saya menyesal telah lahir dari rahim ini. Ya Allah ya Tuhan, jangan sampai hal itu terjadi. Sedini mungkin saya akan belajar bagaimana memerankan setiap peranan saya dengan sebaik mungkin.

Orak Arik Telur Tempe

Written on 08:35 by Novi Tata

Akhir-akhir ini dikosan lagi demam sama acara TV yang namanya master chef. Itu lho acara masak-masak yang pake di nilai-nilai. Yang nilai chef Juna yang ganteng ituu.. hoho. Aku gak mau dong kalah sama peserta-peserta itu. So, aku lagi suka bereksperimen masak. Hasil resep coba-coba pagi ini.. aku menamainya orak-arik telur istimewa. Loh kenapa istimewa? Cara buatnya ditambah dengan senyum yang ikhlas soalnya, hehe. Langsung aja, ini dia penampakannya.



Bahan-bahan : 
Sepotong Tempe potong dadu, sisihkan... 
Siapkan sebuah telur, kocok, sisihkan... 
Bumbu : 
Cabe 3 buah (kalo suka pedes ya bolehlah ditambah)
Bawang merah 5 siung
Bawang putih 1 siung aja
Merica secukupnya
Lengkuas
Daun salam
Tomat
Kecap manis

Bumbu yang dihaluskan :
bawang merah, bawang putih, merica... lengkuas dimemarkan

Bumbu iris : cabe merah, tomat

Cara buatnya :
Goreng tempe dan telur secara terpisah, tempenya setengah matang aja. Cara goreng telurnya juga harus dikacau supaya bentuknya menjadi kecil-kecil. Sangrai minyak dlam wajan panas, masukkan bumbu halus dan bumbu iris hingga harum. Tambahkan gula dan garam secukupnya. Tambahkan air secukupnya. Masukkan tempe dan telur yang sudah digoreng, tambahkan kecap manis sesuai selera. Tunggu sekitar lima menit. Masakan Anda sudah siap untuk disajikan!!!


Cocok disajikan dengan nasi hangat :D