Makan Siang Ala Kantin Kita

Written on 20:27 by Novi Tata

Di jam-jam makan siang, anak magang juga turut andil dalam memenuhi kantin. Ukuran kantin yang relatif kecil ditambah serbuan anak-anak magang yang sudah delapan bulan lebih menambah populasi penghuni kantor. Bahkan di ruangan saja, ada teman yang harus duduk di meja yang biasanya dipakai untuk makan oleh pegawai. Ada juga teman-teman yang satu meja berdua. Aku juga nieh, hhe. Gapapa kan cuma sementara aja yakz, mencoba menenangkan diri ceritanya. 

Kemarin makan siang bareng-bareng sama monik, nesti dan diana. Di kantin tersedia berbagai macam menu makanan yang cukup menggiurkan untuk santap siang. Diantaranya adalah pecel ayam dan pecel ikan. Sayangnya sambalnya kurang nendang, cuma asin-asin gimana gitu. Dari sisi harga semua makanan terbilang standar. Gak mahal banget, juga gak murah banget. 

Ada juga sate madura, ada dua jenis yaitu sate ayam sama sate kambing. Aku lebih prefer ke sate ayam karena bumbu kacangnya yang uenak. Sedangkan sate kambing kurang suka karena lemak kambingnya berasa banget sampai nempel di langit-langit mulut. Ada juga sop kambing yang lumayan lah rasanya.

Ada penjual mie pangsit juga di kantin. Kita boleh milih mau pakai pangsit goreng atau pangsit rebus. Aku lebih suka pangsit gorengnya. Oia, porsi mie ayam disini guede banget. Pas banget buat orang yang lagi kelaparan. Tapi kalau lagi antri banget mendingan pilih makanan yang lain aja deh. Ada masakan padang. Harganya standar aja, menu masakannya juga hampir sama dengan padang-padang seantero negeri. Belum nemuin spesialnya dari masakan padang di kantin. Ada penjual captcha eh capcay. Kata temen-temen rasanya enak. Berhubung harganya relatif mahal aku gak begitu suka sama sayuran, jadi selama ini aku belum nyoba, hha. Ada juga penjual siomay. Bumbu siomaynya uenak. Harganya juga standar aja. Berhubung aku ini berjiwa Indonesia banget, jadi belum berasa makan kalau belum makan nasi. So, siomay menurutku kurang pas untuk makan siang. Pasnya buat cemilan aja, hhe. Ada juga loh yang jual gado-gado, pernah sekali atau dua kali coba. Tapi sampai saat ini gak ada keinginan untuk nyoba lagi. Emang relatif sepi sih emang penjual gado-gadonya.

Ada juga soto ayam, daging, dan tongseng sapi. Rasa tongsengnya makyus deh. Kalau rasa sotonya standar aja. Kalau makan soto atau tongseng di kantin, akan dapat bonus teh tawar hangat. Nah, kemarin jeng nesti saking kreatifnya dia bawa gula sendiri dari ruangan. Jadi manis deh tehnya. Dia berseloroh : "Aku kalau makan dimana-mana, ga beli minum, bawa sendiri soalnya, haha". FYI, kalau makan di hoka-hoka bento yang notabene adalah restoran fastfood jepang, harga minumannya memang relatif mahal kalau dibandingkan dengan harga di tempat lain. Sebagai contoh, jus semangka dibanderol dengan harga 12k (kalau belum naik).

Ngomong-ngomong tentang jus, di kantin juga ada yang jual jus. Sudah menjadi rahasia umum kalau jus itu baik untuk kesehatan. Walaupun demikian, aku lebih prefer untuk bikin jus sendiri dirumah. Selain dari sisi kebersihannya bisa dipastikan terjamin, jumlah gula yang ditambahkan juga bisa diatur sesuai kebutuhan. Yang lebih penting adalah hemat, hehe tetep.. Misalnya dari satu kilogram buah tomat bisa di jus beberapa kali dan tentunya lebih banyak. Mulai sekarang harus memperhatikan makanan apa saja yang boleh masuk ke tubuh. Makan makanan yang tidak sehat memang efeknya tidak langsung terasa sekarang, namun akan terasa beberapa tahun mendatang.

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Posting Komentar