Written on 21:01 by Novi Tata
Aduh udah lama banget ga update blog ini. Udah seperti blog mati saja, heuheu. Maklum lah ya kemarin-kemarin sibuk prajabatan dan euphoria penempatan yang serba mendadak. Awalnya penempatan direncanakan bulan Januari tahun 2013. Namun karena satu dan lain hal, penempatan dimajukan menjadi akhir Desember ini. Hmm, jadilah saya terbang ke Kendari. It was my first flight. Gue keliatan norak gak ya di pesawat kemarin? hehe.
Pesawat kita berangkat pagi dari Soetta Airport, sekitar jam setengah 7. Aku layaknya orang yang mau penempatan dianter sama bapak, ibu, dan bude. Dari rumah masih pagi banget, jam tiga pagi. Sampai di bandara jam setengah lima pagi, pas banget waktu subuh. Jadi kita semua menunaikan sholat subuh dulu. Karena maksimum check ini jam 5.55 WIB, aku masih ada waktu untuk ngobrol-ngobrol dulu sama mama dan bude. Awalnya suasana ngobrolnya biasa aja. Tapi lama kelamaan mata mama merah dan beliau nangis. Aku yang dari awal janji untuk nggak nangis jadi ikut-ikutan nangis juga deh. Untungnya udah sedia tisuuu.. tisu mana tisu? *heh*. Mungkin kalau aku yang ada di posisi mama, akan lebih heboh lagi nangisnya. Ya, karena anak perempuan satu-satunya ini memutuskan untuk merantau jauh dari rumah.Ya aku memilih merantau, aku siap dengan semua konsekuensinya.
|
Mama sama bude yang nganter ke Soetta |
|
Suasana Bandara Hasanuddin Makasar |
|
Narsis dulu lah ya sebelum turun pesawat |
Well, sampai di bandara Haluoleo, aku dibuat takjub. Kenapa? Bukan karena bandaranya yang luar biasa besar. Justru sebaliknya, bandara yang sangat imut (kalau tidak boleh dibilang kecil). Setelah turun pesawat dan sekitar satu jam menunggu bagasi turun, aku harus menghadapi kenyataan bahwa koperku enggak adaaa. *nangis dah*. Secara aku kan satu-satunya pendatang diantara 6 pegawai yang ditempatkan di provinsi Sulawesi Tenggara. Cuma bisa berdo'a dan berharap koper bisa kembali lagi setelah membuat laporan ke pihak bandara. Jadi sore itu aku sibuk menelepon orang bandara buat nanyain gimana kabar koper. Di telponin juga sama ibu karena beliau panik banget. Awalnya aku ga mau bilang, cuma biar di do'ain supaya koperku kembali, aku bilang deh sama ibu. Fyi, do'a ibu bener-bener berasa manjur, hehe.
Semua baju ada di dalam koper itu, mau tak mau aku harus membeli pakaian. Dan ternyata, harga pakaian di Kendari sangat berbeda jika dibandingkan di Jakarta. Hoah, pokoknya pas pulang ke Jakarta nanti, aku mau banyak beli pakaian disana, haha.
Kemarin siang, tepatnya sehari setelah koper aye terpisah, pihak bandara nelepon dan bilang bahwa kopernya udah ditemukan. Lega buanget rasanya. Lain kali harus lebih teliti pas check in. Ibu juga seneng banget pas aku bilang koper udah ketemu. Baru pertama kali merantau jauh, udah diuji dengan kepisah sama koper.. Hahaa ini tandanya aku bakal sebentar atau justru malah lama disini?
|
Written on 00:42 by Novi Tata
Masih di Jakarta juga ini.. Alhamdulillah udah TMT cpns loooh *pamer banget. TMT itu artinya terhitung mulai tanggal menjadi calon pegawai, calon abdi negara. Untuk menghilangkan huruf C di depan PNS dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun. Itu pun kalau penilaian selama menjadi cpns-nya baik. Kalau dari kepegawaian bilang sih, rare case banget klo sampe ga lulus.
Belum cerita tentang Jogja yaa. Jadi pas idul adha kemarin, aku ikut ke Jogja sama rombongan sirkus, eh rombongan keluarga. Perjalanannya cukup panjang dan melelahkan. Macet dimana-mana.. Uh cuape banget pokonya. Tangerang-Jogja yang lazimnya ditempuh dalam waktu 10-12 jam saja, kemarin sampai 21 jam. Bayangin aja deh gimana remuknya badan. Kaki memar n ngilu karena ditekuk selama puluhan jam.
Hari berikutnya setelah menginap di rumah kakek di daerah Purworejo, kita berangkat ke Jogja. Purworejo-Jogja ga terlalu jauh. Ya mirip-mirip sama Tangerang-Jakarta lah. Sekitar 2 jam perjalanan darat, sampailah kami di Jogja. Kebetulan sepupuku ada kenalan orang Jogja sana, so pas sampe malem minggu itu, kami ditemani jalan-jalan di Malioboro Road. Jalan-jalan di Malioboro malam hari lumayan seru, jadi kebayang gimana ya rasanya jalan-jalan di Orchard Road di Singapura yang kata orang-orang keren itu? Huuaa, pengen menginjakkan kaki disana suatu hari.
Ngapain aja di Malioboro? Makan dan Jalan-jalan. Jajanan malamnya banyak. Menurutku mereka tidak hanya menjual makanan saja, tetapi juga menjual suasana malam *halah. Kami bertiga (aku, sepupu, sama temennya sepupuku) makan di salah satu angkringan di deket stasiun tugu. Rasanya cenderung biasa aja, malah lebih enak angkringan yang di Jakarta deket stasiun Kemayoran. Di angkringan deket stasiun tugu, masa aku pesen lemon tea malah dikasihnya orange tea. Walah rasane rek..
Kami pulang dari Malioboro sekitar jam 9 malam. Tadinya kami mau naik trans Jogja, eh ternyata jam 8 mereka udah tutup, ga beroperasi. Untungnya ada temennya sepupu yang asli sana. Jadi kami diantar pulang. Di luar dugaan, ternyata saat itu ada pawai idul adha yang otomatis memenuhi bahu jalan dan bikin maceet. Setalah hampir dua jam, sampe juga di daerah piyungan, tempat tanteku. Baru pertama kalinya kesana dan malam-malam pula jam setengah dua belas. Hedeeh.
Keesokan harinya ternyata udah hari Minggu aja, kita pergi ke goa pindul di daerah Karangmojo, Jogjakarta. Dari daerah Piyungan melalui jalan raya wonosari sekitar satu jam. Secara keseluruhan goa pindul menarik untuk dikunjungi. Gabisa cerita secara detailnya, mendingan googling aja yah tentang goa pindul :P
|
Written on 20:44 by Novi Tata
Bulan depan ada tiga orang temanku yang akan melangsungkan pernikahan. Kemarin undangannya datang bersamaan. Itu pastinya bikin galau temen-temen seangkatan yang belum menikah. Pastinya masing-masing jadi nanya "gue kapan??". Ada yang kalem-kalem aja, ada juga yang ekpresif banget dan secara blak-blakan mengungkapkan kegalauan di media sosial. Salah jika terlalu ekspresif di media sosial? Enggak juga, cuma bikin orang semakin tau kegalauan yg sedang dialami. Terus biar dibilang 'woow' gitu sama orang-orang yang baca status kita? hehehe. Jadi pertanyaan besarnya, cuma yang bergalau-galau di medsos aja yang mau menikah? Enggak, hampir semua orang normal pasti punya keinginan untuk menikah. Hanya saja mungkin ada kendala yang menghalangi. Koq aku jadi rada esmosi gini yah,, haha.
|
undangan |
Nikah kan bukan untuk sekedar cepet-cepetan, semua orang punya waktunya masing-masing. Nikah juga bukan semacam perlombaan dimana yang cepet itu yang menang bukan? Emm, iya sih emang harus berusaha menjemput jodoh dengan memantaskan diri misalnya.Cuma disuruh sedikit bersabar aja hingga Allah bilang, : "Ya inilah saatnya dan dengan laki-laki ini kamu akan menghabiskan sisa hidup bersama-sama". Jadi kapan menikah? :P
|
Written on 19:42 by Novi Tata
Allah menunjukkan kasih sayang kepada hamba-Nya dengan cara-Nya.
Namun terkadang, hamba-Nya kerap menyalah artikan kasih sayang Allah.
Kenapa harus aku ya Allah yang menerima cobaan ini? Begitu tanya seorang hamba.
Bukankah ada jutaan orang lainnya di luar sana..?
Tak lain dan tak bukan, karena kamu kuat, kamu mampu menghadapi semua ujian yang Allah berikan.
Ujian-Nya tidak serta merta datang ke sembarang orang.
Semua sudah sesuai takaran. Tidak kurang, tidak lebih.
Kalau ternyata semua ujian yang sedang kamu hadapi terasa begitu menghimpit dan menyesakkan,
berarti kemampuanmu belum sepenuhnya dikerahkan.
Kamu kuat.. seberapapun banyak orang yang mengatakan bahwa kamu tidak akan sanggup menghadapi ujian kehidupanmu.
|
Written on 02:44 by Novi Tata
Hari ini puncak peringatan Dies Natalis (DN) atau hari lahirnya kampus almamaterku. DN yang ke 54, setengah abad lebih kampus itu udah berdiri. Kampus yang udah melahirkan para statistisi handal di seluruh penjuru negeri ini, haha lebay dikit :D. Ada yang berbeda di acara DN tahun ini, ada 6 angkatan yang mengikuti acara ini. Otomatis kampus yang notabene tidak terlalu luas menjadi semakin terasa sempit. Acaranya dari tahun ke tahun relatif sama, setiap daerah memberikan pertunjukan terbaiknya dari stand yang menjual aneka makanan khas daerah, kontes putra-putri daerah, dan juga pertunjukan kesenian daerah. Dari kegiatan tersebut jadi semakin sadar kalau Indonesia itu kaya, sangat kaya akan kebudayaan daerah. Semakin paham kalau Indonesia bukan Pulau Jawa saja, yaiyalah.. hehe.
Akhir-akhir ini jadi susah nulis, lagi agak galau soalnya. Galau kenapa? Hemm biar Allah dan buku diary-ku aja yang tau :D. Aku berdo'a kepada Allah,, "Ya Allah, saat aku galau maka tenangkanlah hatiku ini".
|
Written on 01:01 by Novi Tata
Siang ini rasanyaa sediih banget dan gejemerehe, sambil kerja dengerin murrotal streaming karena akses internetnya lumayan bagus. Pas lagi galau-galaunya ada ayat yang bunyinya seperti gambar di atas. Seriing banget sedih ga jelas cuma karena hal-hal yang sangat sepele. Hal-hal yang bersifat keduniawian. Dicuekin orang, sedih. Ketemu orang terus gak dikasih senyum, sedih. Hadahh.. astaghfirullah.
Ada juga sedih karena perginya sesuatu yang memang bukan hak kita..Biarin aja deh sesuatu itu pergi, kalau pun memang hak kita, nanti pasti akan kembali lagi. Kalau memang sesuatu itu bukan hak kita, Allah pasti akan memberikan penggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Sekaranglah saatnya untuk memantaskan diri agar Allah menitipkan sesuatu yang lebih baik lagi dari yang sudah pergi. #ealaah ngomongin apa to nduuuk?
|