Written on 20:44 by Novi Tata
Bulan depan ada tiga orang temanku yang akan melangsungkan pernikahan. Kemarin undangannya datang bersamaan. Itu pastinya bikin galau temen-temen seangkatan yang belum menikah. Pastinya masing-masing jadi nanya "gue kapan??". Ada yang kalem-kalem aja, ada juga yang ekpresif banget dan secara blak-blakan mengungkapkan kegalauan di media sosial. Salah jika terlalu ekspresif di media sosial? Enggak juga, cuma bikin orang semakin tau kegalauan yg sedang dialami. Terus biar dibilang 'woow' gitu sama orang-orang yang baca status kita? hehehe. Jadi pertanyaan besarnya, cuma yang bergalau-galau di medsos aja yang mau menikah? Enggak, hampir semua orang normal pasti punya keinginan untuk menikah. Hanya saja mungkin ada kendala yang menghalangi. Koq aku jadi rada esmosi gini yah,, haha.
|
undangan |
Nikah kan bukan untuk sekedar cepet-cepetan, semua orang punya waktunya masing-masing. Nikah juga bukan semacam perlombaan dimana yang cepet itu yang menang bukan? Emm, iya sih emang harus berusaha menjemput jodoh dengan memantaskan diri misalnya.Cuma disuruh sedikit bersabar aja hingga Allah bilang, : "Ya inilah saatnya dan dengan laki-laki ini kamu akan menghabiskan sisa hidup bersama-sama". Jadi kapan menikah? :P
|
Written on 19:42 by Novi Tata
Allah menunjukkan kasih sayang kepada hamba-Nya dengan cara-Nya.
Namun terkadang, hamba-Nya kerap menyalah artikan kasih sayang Allah.
Kenapa harus aku ya Allah yang menerima cobaan ini? Begitu tanya seorang hamba.
Bukankah ada jutaan orang lainnya di luar sana..?
Tak lain dan tak bukan, karena kamu kuat, kamu mampu menghadapi semua ujian yang Allah berikan.
Ujian-Nya tidak serta merta datang ke sembarang orang.
Semua sudah sesuai takaran. Tidak kurang, tidak lebih.
Kalau ternyata semua ujian yang sedang kamu hadapi terasa begitu menghimpit dan menyesakkan,
berarti kemampuanmu belum sepenuhnya dikerahkan.
Kamu kuat.. seberapapun banyak orang yang mengatakan bahwa kamu tidak akan sanggup menghadapi ujian kehidupanmu.
|
Written on 02:44 by Novi Tata
Hari ini puncak peringatan Dies Natalis (DN) atau hari lahirnya kampus almamaterku. DN yang ke 54, setengah abad lebih kampus itu udah berdiri. Kampus yang udah melahirkan para statistisi handal di seluruh penjuru negeri ini, haha lebay dikit :D. Ada yang berbeda di acara DN tahun ini, ada 6 angkatan yang mengikuti acara ini. Otomatis kampus yang notabene tidak terlalu luas menjadi semakin terasa sempit. Acaranya dari tahun ke tahun relatif sama, setiap daerah memberikan pertunjukan terbaiknya dari stand yang menjual aneka makanan khas daerah, kontes putra-putri daerah, dan juga pertunjukan kesenian daerah. Dari kegiatan tersebut jadi semakin sadar kalau Indonesia itu kaya, sangat kaya akan kebudayaan daerah. Semakin paham kalau Indonesia bukan Pulau Jawa saja, yaiyalah.. hehe.
Akhir-akhir ini jadi susah nulis, lagi agak galau soalnya. Galau kenapa? Hemm biar Allah dan buku diary-ku aja yang tau :D. Aku berdo'a kepada Allah,, "Ya Allah, saat aku galau maka tenangkanlah hatiku ini".
|
Written on 01:01 by Novi Tata
Siang ini rasanyaa sediih banget dan gejemerehe, sambil kerja dengerin murrotal streaming karena akses internetnya lumayan bagus. Pas lagi galau-galaunya ada ayat yang bunyinya seperti gambar di atas. Seriing banget sedih ga jelas cuma karena hal-hal yang sangat sepele. Hal-hal yang bersifat keduniawian. Dicuekin orang, sedih. Ketemu orang terus gak dikasih senyum, sedih. Hadahh.. astaghfirullah.
Ada juga sedih karena perginya sesuatu yang memang bukan hak kita..Biarin aja deh sesuatu itu pergi, kalau pun memang hak kita, nanti pasti akan kembali lagi. Kalau memang sesuatu itu bukan hak kita, Allah pasti akan memberikan penggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Sekaranglah saatnya untuk memantaskan diri agar Allah menitipkan sesuatu yang lebih baik lagi dari yang sudah pergi. #ealaah ngomongin apa to nduuuk?
|