Mau Jadi Apa Saya?
Written on 00:05 by Novi Tata
Sewaktu kecil dulu, saya dan teman-teman lainnya sering ditanya sama bu guru. Anak-anak kalau besar mau jadi apa? Tanpa mikir panjang, semua punya jawaban masing-masing dan nggak ragu-ragu buat menyampaikan cita-cita saat itu. Ada yang mau jadi dokter, jadi pilot, jadi guru, dsb. Pokoknya ga ada keragu-raguan sama sekali atas jawaban saat itu.
Seiring bertambahnya usia yang menurut banyak orang adalah indikator bahwa kita bertambah dewasa, banyak diantara kita yang malah semakin bingung mau jadi apa. Kebingungan itu bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya ketidak percayaan diri kalau kita mampu untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Faktor eksternal misalnya dorongan dari orang-orang sekitar yang menginginkan seorang anak untuk menjadi A,B,C. Padahal si anak ingin menjadi X. Saya cukup sering menemukan kasus-kasus seperti itu. Dimana seorang anak di tengah kebingungannya menentukan jurusan pada saat perkuliahan, lantas membuat orang tua memaksakan keinginannya. Setelah berhasil masuk ke jurusan yang diinginkan orang tua, di tengah perjalanan baru merasakan bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minat dan kemampuannya. Maka jadilah si anak pindah dari satu universitas ke universitas lain. Lalu kapan lulusnya?? Saya yakin orang tua mana pun ingin anaknya sukses. Orang tua manapun ingin anaknya bahagia. Tak ada orang tua yang menginginkan keburukan untuk anaknya, 1000 persen tak ada.
Di tulisan kecil saya yang ga ada apa-apanya ini, saya mau bilang sama para orang tua, juga calon orang tua. Kami juga manusia yang punya segudang keinginan yang ingin direalisasikan. Kami ingin didengarkan. Kami ingin dimengerti. Biarkan kami mengembangkan bakat sesuai dengan passion kami. Karena kami tau, melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hati nurani hasilnya akan tidak maksimal.
If you enjoyed this post Subscribe to our feed
Hey Sheena, thank you for visiting my blog :)
kalimat "Karena kami tau, melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hati nurani hasilnya akan tidak maksimal."
asik banget... adem... :))
Hehehe... hati nurani emang sulit untuk dibohongi. :)
Alhamdulillah ibuku sih terserah aku mau jadi apa.
Tapi emang, waktu milih jurusan aku milih saran ibuku hihi lha gak tertarik kabeh jeee...
Menuruti kemauan org tua memang ga ada salahnya, asalkan ga ada unsur pemaksaan kehendak..
hehee..