Unek-unek itu Harus Dikeluarkan
Written on 23:30 by Novi Tata
Magangnya lama banget yah, hoho. Mungkin orang-orang sampe bosan dan kelewaat tau kalau magangnya udah lama banget. Sepuluh bulan euy rencananya, itu pun kalau ga ada kebijakan perpanjangan magang lagi. Hiiy jangan lah ya. Daripada ngeluh-ngeluh yang kurang bermanfaat lebih baik doing something better, ya seperti cari uang tambahan, belajar satu ilmu, de el el. Temen-temen yang mulai berdagang semenjak lulus kuliah banyak banget. Ternyata kampusku dipenuhi oleh orang-orang yang berjiwa kewirausahaan, hihi. Mungkin juga ada yang 'terpaksa' menjadi wirausahawan dan wirausahawati karena desakan kebutuhan. Ada sisi baiknya juga ternyata moratorium ini. Hohoo, bisa dilempar sendal sama temen2..
Lha aku sendiri bagaimana? Bakat ga di bidang kewirausahaan? Hmm, susah ya jawabnya. Aku sih meyakini, ketekunan lebih berperan dalam mengembangkan mental wirausaha. Tentu aja sih orang-orang yang berbakat yang terus mengasah kemampuan jauh akan lebih baik. Namun, buat orang-orang yang berbakat tapi tidak diasah, itu dia yang sayang banget. Banyak faktor yang bikin seseorang enggan mengembangkan insting wirausahanya. Baik faktor internal maupun eksternal. Ada orang yang mau coba wirausaha tapi dilarang sama keluarganya. Belum apa-apa udah dibilang, "Udah kamu tuh sekolah aja yang pinter terus masuk perusahaan yang bonafit". Lunturlah semangat berwirausahanya. Ada juga orang yang enggan memulai-mulai karena faktor internal, entah karena malu, belum punya modal, dsb. Padahal menurut saya, wirausaha tidak semata-mata tentang ketersediaan modal. Modal memang penting namun bukanlah yang terpenting. Udah bisa nerapin ke diri sendiri belum Pi? Hhe beloom. Masih sekedar teori-teori dan aku masih seperti orang kebanyakan. Hiks.
Nasib jadi lulusan komputasi tu hampir selalu dianggap bisa program bisa ngurusin jaringan, bisa benerin hardware yang rusak. Huaa, kami juga manusia biasa yang punya keterbatasan. Eh tapi bagus juga dianggap bisa macam-macam ha. Daripada dianggap tidak bisa apa-apa, hahah. Udah kadung dicemplungin di dunia ini, jalan yang terbaik adalah mencintai dan mendalaminya. Yah meskipun bakat tetep pas-pasan. Jadi ingat pesan salah satu dosenku dulu, ndak usah sebut nama lah ya, ntar situ ngefans,.. hehe. Jadi kata bapak itu, kita gak perlu menguasai banyak ilmu tapi hanya kulit-kulitnya saja. Lebih baik, menguasai sebuah ilmu dari kulit hingga intinya. Semacem branding gitu lah kalau di dunia marketing. Pas orang nyebut nama kamu, langsung inget sama bidang yang kamu kuasai. Hmm, susah juga ya. Bingung mau nulis apa lagi, udah dulu yak.. :)
If you enjoyed this post Subscribe to our feed